Archive for November 2013
Apa sih Hikikomori?
Hikikomori arti harfiah: menarik diri, mengurung diri) adalah istilah Jepang untuk fenomena di kalangan remaja atau dewasa muda di Jepang yang menarik diri dan mengurung diri dari kehidupan sosial. Istilah hikikomori merujuk kepada fenomena sosial secara umum sekaligus sebutan untuk orang-orang yang termasuk ke dalam kelompok sosial ini.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang, definisi hikikomori adalah orang yang menolak untuk keluar dari rumah, dan mengisolasi diri mereka dari masyarakat dengan terus menerus berada di dalam rumah untuk satu periode yang melebihi enam bulan.
Menurut psikiater Tamaki SaitÅ, hikikomori adalah "Sebuah keadaan yang menjadi masalah pada usia 20-an akhir, berupa mengurung diri sendiri di dalam rumah sendiri dan tidak ikut serta di dalam masyarakat selama enam bulan atau lebih, tetapi perilaku tersebut tampaknya tidak berasal dari masalah psikologis lainnya sebagai sumber utama.
Ciri-ciri Hikikomori :
- Menghabiskan sebagian besar waktu dalam satu hari dan hampir setiap hari tanpa meninggalkan rumah.
- Secara jelas dan keras hati menghindar dari situasi sosial.
- Simtom-simtom yang mengganggu rutinitas normal orang tersebut, fungsi pekerjaan (atau akademik), atau kegiatan sosial, atau hubungan antarpribadi.
- Merasa penarikan dirinya itu sebagai sintonik ego.
- Durasi sedikitnya enam bulan.
- Tidak ada ganguan mental lain yang menyebabkan putus sosial dan penghindaran.
Bagaimana dengan Prilaku Hikikomori di Indonesia?
Mungkin kalau di Indonesia banyak juga orang-orang yang mempunyai sifat Hikikomori tersebut, tetapi dengan pengalaman yang berbeda-beda. Pada intinya yang menjadi kesamaan dari prilaku Hikikomori ini yaitu Orang yang lebih suka mengurung diri dan jarang sekali berinteraksi dengan orang-orang di lingkungan sekitar lebih seperti menjadi orang asing di lingkungan sekitar walau sudah berada di lingkungan tersebut dalam waktu yang lama.
Setelah tahu tentang Hikikomori ini sepertinya saya juga termasuk orang yang mempunyai prilaku Hikikomori, karena saya lebih suka berdiam diri di dalam kamar dalam waktu yang lama, keluar rumah hanya bila ada perlu saja, bila tidak ada maka ke aktifitas biasanya yaitu mengurung diri. Mungkin di Indonesia perilaku tersebut belum di teliti lebih lanjut, tetapi saya sendiri yakin masih banyak orang-orang di Indonesia yang merasakan hal tersebut termasuk saya sendiri.
Menurut survei Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan, 1,2% penduduk Jepang pernah mengalami hikikomori; 2,4% di antara penduduk berusia 20 tahunan pernah sekali mengalami hikikomori (1 di antara 40).
Dibandingkan perempuan, laki-laki hikikomori jumlahnya empat kali lipat. Satu di antara 20 anggota keluarga yang orang tuanya berpendidikan perguruan tinggi pernah mengalami hikikomori. Tidak ada hubungannya antara keluarga berkecukupan atau tidak berkecukupan secara ekonomi :
- Jumlah laki-laki hikikomori lebih banyak daripada perempuan.
- Kebanyakan berasal dari golongan berusia 20-29 tahun (ada pula kasus dari orang berusia 40 tahunan).
- Kebanyakan berasal dari orang tua berpendidikan perguruan tinggi.
Referensi : Wikipedia